Sabtu, 20 Agustus 2011

JARINGAN ISLAM LIBERAL


Paham Islam Liberal Mengikis Akidah Islam

            Jaringan Islam Liberal atau lebih familiar dengan JIL, sebuah kelompok atau lebih jelasnya sebuah organisasi yang sangat kental dengan label kampus kita yang tercinta ini, memang anggapan masyarakat umum tentang adanya penggeseran nilai keislaman di UIN Jakarta santer terdengar pada awal pengkonversian IAIN menjadi UIN, yang lebih modern dan pastinya moderat pula, hingga saat ini pun dampaknya masih terasa bagi semua civitas akedemika UIN, karena jika dicermati lebih lanjut banyak mahasisiwa UIN yang merasa termarginalkan dengan label institusinya yang notabene sedikit atau banyak, ada atau tidaknya nilai nilai keislaman yang mulai pudar dan bias.
            Adalah kelompok cendikiawan muslim yang tergabung dalam islam liberal yang kemudian membentuk jaringan yang mereka sebut Jaringan Islam Liberal (JIL). Yang dalam rilisnya di berbagai artikel di media cetak, mencoba menawarkan “paham baru” yang mereka sebut “new theology” sebab ajaran teologi yang mereka perkenalkan ternyata tidak dikenal dalam islam, sedangkan agama diluar islam pun tidak ada yang menyambutnya.
            Mereka telah mengklaim diri mereka sebagai islam, sedangkan apa yang mereka ajarkan berbeda dengan islam itu sendiri. Oleh para pencetus JIL, teologi ini tetap dipasarkan dengan label islam dan ditawarkan sebagai teologi alternative yang diharapkan mampu mengatasi berbagai konflik yang diakibatkan fanatisme dan extrimisme agama. Mereka melakukannya dengan cara “mengajak” kaum muslimin agar mau meyakini, bahwa semua agama adalah sama, karena sama-sama menyembah Zat yang Maha Satu, yaitu Tuhan. Sebutan Tuhan menurut mereka memang bermacam-macam, tapi sebutan itu adalah produk ciptaan manusia. Karenanya, semua agama apapun dengan Tuhan dan kitab yang berbeda pun dijamin akan “selamat” di akhirat nanti.
            Pemahaman diatas pun hanya satu dari sekian pemahaman aneh yang diilhami jaringan tersebut, pemahaman tersebut harus segera diluruskan, karena jika tidak, paham tersebut akan sangat berbahaya bagi generasi muda pada umumnya dan pada para mahasiswa UIN pada khususnya, karena dikhawatirkan para generasi muda akan menelan mentah-mentah paham tersebut yang jika dicermati sedikit banyak telah disampaikan oleh dosen-dosen pada mata kuliah tertentu di kampus pembaharu ini, membentengi diri dengan tetap berpegangan dengan Al-quran dan Hadist merupakan cara mutakhir agar pemahaman yang cukup berkembang subur di kampus ini dapat terkikis.INSYA ALLAH
                                                                                                     Chara080906

Tidak ada komentar:

Posting Komentar